Lipid Profile of Prolanis Patients in Pontianak City
Abstract
Perubahan lingkungan, teknologi dan gaya hidup memicu naiknya kasus penyakit tidak menular, seperti diabetes melitus (DM) dan hipertensi (HT), yang bersifat kronis dan membawa risiko kematian terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Dua penyakit tersebut dapat dideteksi dengan menilai profil lipid individu dimana kondisi dislipidemia dapat dianggap mengarah pada risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Pemerintah Indonesia meluncurkan program Prolanis terhadap pasien DM dan HT yang salah satu kegiatannya adalah pemeriksaan profil lipid yang meliputi kadar kolesterol, trigliserida, HDL-kolesterol, dan LDL-kolesterol. Dari hasil pemeriksaan ini dapat dinilai rasio trigliserida terhadap HDL-kolesterol, yang merupakan prediktor paling kuat terhadap penyakit kardiovaskuler. Penelitian ini mengambil data pemeriksaan profil lipid dari 337 pasien Prolanis di Kota Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien DM didominasi oleh orang dengan hiperkolesterolemia (63,03%), trigliserida normal (56,36%), HDL-kolesterol normal (91,51%), LDL-kolesterol tinggi (83,03%), dan rasio trigliserida/HDL-kolesterol normal (60%). Demikian pula pada pasien HT, hiperkolesterolemia dan LDL-kolesterol tinggi dialami sebagian besar pasien (69,76 dan 84,30%), sedangkan trigliserida normal, HDL-kolesterol normal, dan rasio Trigliserida/HDL-kolesterol normal lebih mendominasi dengan persentase 61,61%, 94,19%, dan 68,03%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik pasien DM maupun HT memiliki kecenderungan profil lipid yang normal dan menuju dislipidemia.
Copyright (c) 2023 Ari Nuswantoro, Dinasti Aprillia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.