PENGARUH PENGADUKAN CEPAT DAN LAMBAT DENGAN WAKTU PENGENDAPAN TERHADAP PENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR GAMBUT DI WILAYAH KUBU RAYA

  • Nur Melia Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Bambang Prayitno Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Zainal Akhmadi Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak
Keywords: Pengolahan air, Aerator, Blower Aquarium, Kadar Zat Besi (Fe)

Abstract

Masyarakat kabupaten Kubu Raya tepatnya di Desa Sungai Malaya rata-rata masih menggunakan air gambut. Umumnya air gambut memiliki warna kecoklatan, berkadar asam humus, zat organik dan besi yang tinggi. Didapatkan kadar Fe sebesar 5,46 mg/l melebihi batas maksimum kandungan zat besi (Fe) 1 mg/l menurut Permenkes Nomor 32 Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar zat besi (Fe) dengan menggunakan pengolahan air seperti pengadukan cepat dan lambat dengan waktu pengendapan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi experiment) dengan jumlah sampel 36. Rancangan sampel penelitian ini adalah one group pretest posttest . Uji statistik yang digunakan  adalah uji paired sampel T-test. Pada pengadukan cepat dengan waktu pengendapan  terlihat bahwa kadar Fe sebelum perlakukan rata-rata 2,54 mg/l  dan sesudah perlakuan rata-rata pada waktu pengendapan 60 menit sebesar 1,04 mg/l, wakut pengendapan 90 menit sebesar 0,66 mg/l dan 120 sebesar 0,87 mg/l. Sedangkan pengadukan lambat dengan waktu pengendapan terlihat bahwa pada kadar Fe sebelum perlakuan rata-rata 2,54 mg/l dan sesudah perlakuan rata-rata pada waktu pengendapan 60 menit sebesar 1,32 mg/l, waktu pengendapan 90 menit sebesar 0,67 dan  waktu pengendapan 120 menit sebesar 1,03 mg/l. Masyarakat dapat membuat pengolahan air sederhana dalam penurunan kadar Fe dengan menggunakan pengadukan cepat dan lambat dengan waktu pengendapan.

Published
2022-02-17