FORMULASI SABUN CAIR RAMAH LINGKUNGAN DARI MINYAK JELANTAH DAN SARI KULIT LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Burm. F.) SEBAGAI ANTI BAKTERI

  • Muhammad Kemal Ramadhan Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Susilawati Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Hajimi Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak
Keywords: Limbah, Minyak Jelantah, Lidah Buaya, Sabun Cair dan Antibakteri

Abstract

Minyak jelantah mempunyai kandungan trigliserida yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan sabun cair ramah lingkungan dengan penambahan sari kulit lidah buaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasikan sabun cair dengan adsorpsi minyak jelantah menggunakan ampas kopi sebagai adsorben dan penambahan sari kulit lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm. F.) sebagai antibakteri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan eksperimen quasi yang dimulai dari penjernihan minyak jelantah, pembuatan sabun cair ramah lingkungan dan evaluasi secara fisik hingga melakukan uji aktivitas bakteri terhadap Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan sabun cair ramah lingkungan dengan variasi minyak jelantah dan sari kulit lidah buaya memiliki rentang pH 9,44-10; stabilitas busa 73,82-81,09%; viskositas 405,55-460cPs; dan antibakteri 0 Colony/mL. Hasil pengujian sabun cair ramah lingkungan menunjukkan bahwa formula optimumnya yaitu formula I. Berdasarkan dari analisis data menggunakan Oneway Anova SPSS diperoleh nilai ???? hitung = 0,001.  Kesimpulan dalam penelitian ini adalah formula terbaik diperoleh pada formula I dengan konsentrasi sari kulit lidah buaya 5% sabun cair ramah lingkungan telah memenuhi persyaratan evaluasi secara fisik meliputi organoleptis, pH, stabilitas busa, viskositas dan uji antibakteri.

Published
2022-02-17