HUBUNGAN IKLIM DAN TERJADINYA FLUKTUASI KASUS DBD DI WILAYAH KECAMATAN SINGKAWANG TENGAH

  • dea_frisella Poltekkes Kemenkes Pontianak
Keywords: Demam Berdarah Denque (DBD), Suhu Udara, Kelembeban Udara, Kecepatan Angin, Iklim

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di Kota Singkawang. Fluktuasi kasus DBD setiap tahun diduga dipengaruhi oleh faktor iklim seperti suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor iklim tersebut dengan fluktuasi kasus DBD di Kecamatan Singkawang Tengah tahun 2022–2024. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Singkawang dan BMKG Singkawang. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan suhu udara (27,1–29,3°C) berhubungan positif dengan kasus DBD (r = 0,473; p = 0,004), sedangkan kelembaban udara (66–86%) tidak berhubungan signifikan (r = 0,139; p = 0,139). Kecepatan angin (1,8–2,6 m/s) memiliki hubungan sangat kuat dengan peningkatan kasus DBD (r = 0,829; p = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa suhu udara dan kecepatan angin berpengaruh terhadap peningkatan kasus DBD di Kecamatan Singkawang Tengah. Diharapkan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Singkawang Tengah dapat memperhatikan faktor iklim dalam upaya pengendalian dan pencegahan DBD secara berkelanjutan di wilayah tersebut

Published
2025-12-06