Pengaruh Jenis Elektroda Dan Waktu Proses Elektrokoagulasi Dalam Menurunkan Kadar Kekeruhan Dan Warna Air Gambut Di Kota Pontianak

  • Tiara Anita Quasimodogenity Manalu Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Zainal Akhmadi Poltekkes Kemenkes Pontianak
Keywords: Air Gambut, Jenis Elektroda, Elektrokoagulasi, Kekeruhan, Warna

Abstract

Air gambut adalah air permukaan yang banyak ditemukan di daerah dataran rendah yang berlahan gambut, dengan banyak zat organik, besi, dan asam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana jenis elektroda dan waktu proses elektrokoagulasi mempengaruhi kadar kekeruhan dan warna air gambut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan berbagai jenis elektroda (besi, aluminium, dan tembaga) dan waktu kontak 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, dan 150 menit. Power supply yang digunakan 24 volt dan volume air 15 liter. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar kekeruhan sebelum perlakuan rata-rata 61 NTU, dan setelah perlakuan, elektroda besi menurunkan kadar kekeruhan paling rendah 19 NTU, elektroda aluminium menurunkan kadar kekeruhan paling rendah 16 NTU, dan elektroda tembaga menurunkan kadar kekeruhan paling rendah 18 NTU serta waktu kontak masing-masing 150 menit. Kadar warna sebelum perlakuan adalah 571 TCU dan setelah perlakuan, elektroda besi menurunkan paling sedikit 127 TCU, elektroda aluminium menurunkan paling sedikit 124 TCU dan elektroda tembaga menurunkan paling sedikit 111 TCU serta waktu kontak masing-masing 150 menit. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa ada pengaruh berbagai jenis elektroda dalam menurunkan kadar kekeruhan dan warna air gambut. Diharapkan dapat menjadi alternatif dalam pengolahan air gambut untuk menurunkan kadar kekeruhan dan warna serta dapat mengurangi efek samping terhadap kesehatan akibat dari air gambut yang mengandung asam humus seperti asam humat, asam fulvat, dan humin.

Published
2023-11-17