Journal of Environmental Health and Sanitation Technology
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST
<p align="justify"><strong>Journal of Environmental Health and Technology Sanitation</strong> is a research journal containing research results in the field of <strong>Water Sanitation, Land Sanitation, Waste Management, Vectors and Pests Control, Food and Beverage Sanitation, Occupational Health and Safety, and Environmental Health Epidemiology</strong> and other related disciplines published by the Department of Enviromental Health Poltekkes Kemenkes Pontianak.</p>en-USjurnalkeslingptk@gmail.com (Khansa Atallah Puruhita)Mon, 23 Sep 2024 07:05:32 +0000OJS 3.1.2.1http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60HUBUNGAN SANITASI DAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI DURIAN KABUPATEN SINTANG
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/333
<p>Data dari wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian menunjukan 124 balita stunting. <em>Stunting</em> merupakan penanda risiko perkembangan anak yang buruk. Survei pendahuluan menunjukkan beberapa faktor diduga berhubungan dengan kejadian stunting didaerah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperjelas hubungan antara ketersediaan jamban sehat, perilaku BABS di luar ruangan, kualitas air bersih, dan cuci tangan dengan sabun dengan kejadian stunting. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol yang dilakukan di tiga desa di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian Sintang. Penelitian ini dilakukan di tiga desa di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian Sintang. Pengamatan yang dilakukan terdapat 62 kasus dan 62 kontrol. Analisis data menggunakan uji <em>Chi Square</em>. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara kepemilikan jamban dengan terjadinya stunting p= 0,184 (p>0,05); OR=0,559, tidak ada hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun terhadap kejadian <em>stunting</em> p= 0,197 (p>0,05); OR=1,729. Ada hubungan perilaku buang air besar sembarangan terhadap kejadian <em>stunting</em> p= 0,011; OR=0,332, ada hubungan kualitas air bersih terhadap kejadian <em>stunting</em> p= 0,010; OR=0,232.</p>Kartinah Boru Harianja, Fathmawati Fathmawati, Zainal Akhmadi
Copyright (c) 2024 Kartinah Boru Harianja, Fathmawati Fathmawati, Zainal Akhmadi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/333Fri, 20 Sep 2024 09:17:33 +0000PEMANFAATAN RUMPUT KUMPAI (Hymenachine Amplexicaulis (rudge) Nees) DALAM MENURUNKAN Methylene Blue Active Surfactant (MBAS) PADA LIMBAH LAUNDRY
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/334
<p>Pencemaran lingkungan sekitar sudah menjadi salah satu masalah di lingkungan masyarakat. Salah satu diantara pencemaran lingkungan menjadi masalah yaitu air, pencemaran air sering terjadi dan belum tertangani dengan tepat. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui kemampuan Rumput Kumpai <em>(Hymenachine Amplexicaulis (rudge) Nees)</em> dalam menurunkan kadar <em>Methylene Blue Active Surfactant</em> (MBAS) dengan metode Fitoremediasi pada limbah cair Laundry. Penelitian yang menggunakan penelitian eksperimental semu <em>(quasi eksperimental design)</em>. Sampel yang digunakan yaitu, sampel tanaman Rumput kumpai yang direndam pada air limbah laundry “<em>One Vest</em>” dengan variasi berat 500 gram, 600 gram, 700 gram, 800 gram, 900 gram. Yang dilakukan 5 kali pengulangan pada masing-masing variasi kelompok selama 14 hari perendaman pada air limbah laundry. Dari hasil uji perbedaan menggunakan uji one-way Anova didapatkan p value 0,000 ˂ α 0,005 sehingga dinyatakan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan fitoremediasi tiap varian berat tanaman Rumput Kumpai menurunkan kadar <em>Methylene Blue Active Surfactant</em> (MBAS) pada limbah laundry "<em>One Vest</em>”.</p>Melynardi Fellixs, Moh Adib, Zainal Akhmadi
Copyright (c) 2024 Melynardi Fellixs, Moh Adib, Zainal Akhmadi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/334Fri, 20 Sep 2024 09:19:38 +0000GAMBARAN KUALITAS FISIK UDARA PADA RUANG RAWAT INAP DI PUSKESMAS MENJALIN DAN PUSKESMAS KARANGAN KABUPATEN LANDAK 2023
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/335
<p>Kualitas udara dalam ruangan yaitu bebas bahan pencemar penyebab iritasi, ketidaknyamanan atau terganggunya kesehatan penghuni, ruangan yang berpotensi mengalami masalah polusi udara dalam ruangan yaitu rumah sakit. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui kualitas fisik udara pada ruang rawat inap di Puskesmas Menjalin dan Puskesmas Karangan, Kabupaten Landak. Metode peneiltian yaitu penelitian deskripsi atau <em>cross sectional</em>. Hasil dari penelitian, terdapat 3 ruangan rawat inap pada Puskesmas Menjalin dan Puskesmas Karangan untuk suhu diruang laki-laki, perempuan, dan anak-anak sudah memenuhi persyaratan yaitu 20°C–23°C, kelembaban diruang laki-laki, perempuan, dan anak-anak sudah memenuhi persyaratan yaitu 40%–70%, kebisingan diruang laki-laki, perempuan, dan anak-anak sudah memenuhi persyaratan yaitu 55-65 dBA, pencahayaan (pagi–malam) diruang laki-laki, perempuan, dan anak-anak sudah memenuhi persyaratan yaitu 50-100 lux. Kesimpulan kualitas fisik udara di Puskesmas Menjalin dan Puskesmas Karangan untuk suhu, kelembaban, kebisingan, pencahayaan sudah memenuhi persyaratan yang sesuai dengan Permenkes RI Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan.</p>Olivia Stefanny, Paulina Paulina, Salbiah K.
Copyright (c) 2024 Olivia Stefanny, Paulina Paulina, Salbiah K.
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/335Fri, 20 Sep 2024 09:21:00 +0000HUBUNGAN CARA PENCUCIAN PERALATAN MAKAN DAN PENYIMPANAN PERALATAN MAKAN DENGAN ANGKA KUMAN PADA KANTIN SEKOLAH DASAR NEGERI DI PONTIANAK UTARA
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/336
<p>Penyakit yang ditimbulkan oleh makanan terkontaminasi salah satunya adalah diare, dengan angka kejadian diare sebanyak 332 kasus di wilayah Pontianak Utara tahun 2020. Salah satu penyebab terjadinya diare yaitu pengaruh makanan yang tidak baik, kebersihan peralatan dan penyimpanan peralatan makan. Tujuan umum dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan cara pencucian peralatan makan dan penyimpanan peralatan makan dengan angka kuman pada kantin sekolah dasar negeri di Pontianak Utara. Metode penelitian ini yaitu metode observasional menggunakan form ceklis sebagai alat bahan mengumpulkan data primer, pemeriksaan angka kuman dilakukan dengan usap alat makan pada sendok dengan 5 buah sendok pada 30 kantin. Berdasarkan hasil penelitian, teknik pencucian sebanyak 90% kantin telah memenuhi persyaratan, penyimpanan peralatan makan sebanyak 80% kantin memenuhi persyaratan dan hasil penelitian dengan angka kuman pada peralatan makan sebanyak 93% kantin belum memenuhi persyaratan. Kesimpulan penelitian adalah tidak ada hubungan antara teknik pencucian peralatan makan dengan angka kuman di kantin SDN Pontianak Utara dengan p <em>value</em><em> = </em>0,626. Tidak ada hubungan antara penyimpanan peralatan makan dengan angka kuman di kantin SDN Pontianak Utara dengan p <em>value</em><em> = </em>0,464.</p>Yulia Yulia, Marlina Ivitrianti, Susilawati Susilawati
Copyright (c) 2024 Yulia Yulia, Marlina Ivitrianti, Susilawati Susilawati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/336Fri, 20 Sep 2024 09:22:32 +0000FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMANFAATAN JAMBAN DI DESA LEPUNG PANTAK WILAYAH KERJA PUSKESMAS SERANGAS KABUPATEN SINTANG
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/337
<p>Pembangunan jamban jika tidak diiringi dengan kegiatan-kegiatan perubahan perilaku sepeti pemicuan dan penyuluhan, dikhawatirkan masyarakat akan kembali dengan kebiasaan yang lama yaitu Buang Air besar Sembarangan (BABS) ke sungai, parit, perkebunan, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan jamban di Di Desa Lepung Pantak Wilayah Kerja Puskesmas Serangas Kabupaten Sintang. Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Sampel dalam penelitian sebanyak 54 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji <em>Chi-Square</em>. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p= 0,046); sikap (p=0,015); dan pendapatan (p=0,038) dengan perilaku pemanfaatan jamban. Untuk kategori dukungan aparat desa dan petugas kesehatan tidak menunjukkan adanya hubungan dengan perilaku pemanfaatan jamban dengan p-value masing - masing adalah 0,417 dan 0,250. Saran yang dapat diberikan antara lain melakukan penyuluhan dan pemicuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku mayarakat dalam pemanfaatan jamban yang baik dan benar. Serta meningkatkan dukungan baik dari pihak aparat desa maupun petugas desa untuk selalu menghimbau dan membuat Peraturan Desa larangan BABS.</p>Salbiah K., Mardiah Mardiah, Hajimi Hajimi
Copyright (c) 2024 Salbiah K., Mardiah Mardiah, Hajimi Hajimi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/337Fri, 20 Sep 2024 09:24:31 +0000DESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PUSKESMAS TERIAK KECAMATAN TERIAK KABUPATEN BENGKAYANG
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/338
<p>Air limbah Puskesmas mengandung senyawa dan mikroorganisme pathogen yang berpotensi mencemari lingkungan. Puskesmas Teriak sampai saat ini belum memiliki IPAL. Penelitian bertujuan merencanakan desain IPAL yang memenuhi standar pengolahan air limbah di Puskesmas Teriak dengan sistem biofilter anaerob-aerob. Desain IPAL ini menggunakan kombinasi media Sarang Tawon dan Media <em>Moving Bed Biofilm Reactor</em> (MBBR). Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode observasional dimana peneliti merencanakan desain unit IPAL sesuai standar. Hasil penelitian menunjukkan volume unit operasi dan proses IPAL yaitu bak penampungan awal (2,11m x 0,80m x 1,80m), bak anaerob media sarang tawon (2,81m x 0,80m x 1,80m), bak aerob media MBBR (2,81m x 0,80m x 1,80m), bak penampungan akhir (2,11m x 0,80m x 1,80m), dan bak kontrol (1m x 1m x 0,80m). Anggaran untuk membangun IPAL sebesar Rp. 42.440.850,00. Saran untuk pemerintah daerah Kabupaten Bengkayang, dapat menggunakan penelitian ini sebagai acuan pembangunan IPAL Puskesmas Teriak.</p>Yanuarius Dwi Haryanto, Suharno Suharno, Asmadi Asmadi
Copyright (c) 2024 Yanuarius Dwi Haryanto, Suharno, Asmadi Asmadi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/338Fri, 20 Sep 2024 09:25:40 +0000GAMBARAN SANITASI JAJANAN DI KANTIN SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PAL LIMA
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/339
<p>Sanitasi memiliki peran yang sangat penting dalam penularan penyakit. Berkembang biaknya berbagai jenis penyakit baik berbasis lingkungan ataupun vektor dan binatang pembawa penyakit terjadi pada sanitasi lingkungan yang buruk, berhubungan dengan sanitasi jajanan di kantin. Dari 14 kantin yang sudah lakukan observasi pada 20 Mei 2024 kondisi kantin secara garis besar berada di belakang atau di samping gedung sekolah sehingga kebersihannya masih diragukan. Adapun tyjuan dari penelitian ini untuk mengetahui Gambaran sanitasi jajanan di kantin sekolah dasar di wilayah kerja UPT Puskesmas Pal Lima. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan jumlah populasi penelitian yaitu 6 Sekolah Dasar dengan jumlah sampel 14 kantin dan 16 orang pedagang, menggunakan lembar kuisioner dan checklis.Hasil dari penelitian ini, yaitu didapatkan hasil penilaian pada variabel penyajian didapat 7 (50%) kategori baik dan 7 (50%) kategori cukup, untuk peralatan 100% dan sarana kategori baik 6 (43%), cukup 5 (36%) dan kurang 3 (21%). Kesimpulan dari penelitian kantin di SD Wilayah Kerja UPT Puskesmas ini sudah mendapatkan nilai yang baik dan sesuai. Kesimpulan penelitian ini dikategorikan baik sebanyak 6 Kantin (43%), Cukup 8 Kantin(57%), Kurang 0 Kantin (0%). Sedangkan hasil checklis kategori baik 12 kantin (85%), cukup 2 kantin (15%), kurang 0 (0%).</p>Novia Andini, Iswono Iswono, Salbiah K.
Copyright (c) 2024 Novia Andini, Iswono Iswono, Salbiah K.
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/339Fri, 20 Sep 2024 09:29:19 +0000GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN DALAM PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI PANGAN PADA RUMAH MAKAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIANTAN TENGAH KECAMATAN PONTIANAK UTARA
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/340
<p>Penjamah makanan memiliki peranan penting seperti pengelolaan makanan yang tidak higienis dan kondisi sanitasi yang tidak baik akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti keracunan makanan yang dapat mengakibatkan sakit hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Penjamah Makanan Dalam Penerapan Higiene Dan Sanitasi Pangan Di Wilayah Kerja Puskesmas Siantan Tengah Kecamatan Pontianak Utara. Metode penelitian secara deskriptif untuk menggambarkan penegtahuan, sikap dan perilaku penjamah pada rumah makan di wilayah kerja Puskesmas Siantan Tengah, dimana seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan penjamah dengan kategori baik 88,2%, sikap dengan kategori baik 100%, perilaku dengan kategori baik 70,6%. Disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku penjamah makanan memiliki kategori baik dalam penerapan higiene dan sanitasi pangan pada rumah makan.</p>Ayu Duwyni Asari, Bambang Supraptono, Hajimi Hajimi
Copyright (c) 2024 Ayu Duwyni Asari, Bambang Supraptono, Hajimi Hajimi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/340Fri, 20 Sep 2024 09:38:40 +0000EFEKTIVITAS KOMBINASI PENGGUNAAN MOL AMPAS TEBU DAN MOL BONGGOL PISANG NIPAH TERHADAP KECEPATAN PEMATANGAN KOMPOS SAMPAH SAYUR DI PASAR PAGI KOTA PONTIANAK
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/341
<p>Sampah sisa sayuran apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan maupun bagi kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini yaitu ingin melihat perbedaan kecepatan pematangan kompos kombinasi MOL ampas tebu dan MOL bonggol pisang nipah. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (<em>quasi experimen</em>t) dengan kombinasi mol ampas tebu dan mol bonggol pisang nipah. Sampel yang digunakan yaitu 40 sampel dengan 5 kali pengulangan. Analisis data yang digunakan yaitu analisis Uji One Way Anova. Hasil penelitian ini yaitu kecepatan pematangan kompos sampah sayur selama 21 hari dengan komposisi bahan sebanyak 15 kg. Adanya perbedaan di setiap variasi dosis terhadap kecepatan pematangan kompos dimana di setiap persentase memiliki kenaikan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kecepatan pematangan kompos sampah sayur menggunakan kombinasi MOL Ampas Tebu dan MOL Bonggol Pisang Nipah adalah pada dosis 50 ml selama 13 hari dan paling lama pada dosis 10ml selama 17,6 hari. Untuk proses pencacahan kompos harus lebih kecil sehingga kompos dapat mengurai lebih cepat.</p>Nabilah Putri Ananda, Taufik Anwar, Susilawati Susilawati
Copyright (c) 2024 Nabilah Putri Ananda, Taufik Anwar, Susilawati Susilawati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/341Mon, 23 Sep 2024 06:54:11 +0000GAMBARAN KUALITAS UDARA DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT BERSALIN NABASA KOTA PONTIANAK
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/342
<p>Kualitas udara ruang rumah sakit merupakan salah satu penyebab terjadinya infeksi nosokomial karena beberapa cara transmisi kuman penyebab infeksi dapat ditularkan melalui udara. Mikroba yang terdapat di udara merupakan salah satu faktor penentu kualitas udara di rumah sakit dari segi mikrobiologi. Jenis penelitian ini deskriptif, dilakukan dengan cara pengukuran angka kuman udara, suhu, kelembaban dan kejadian infeksi nosokomial pada pasien dan penunggu pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas mikroba udara di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Bersalin Nabasa Kota Pontianak. Hasil penelitian pemeriksaan angka kuman udara yaitu, pada ruang Agatha 25.098CFU/m³ dengan suhu (31ºC) dan kelembaban (61%), ruang Daniel 14.100CFU/m³ dengan suhu (27ºC) dan kelembaban (69%), ruang Ester 25.662CFU/m³ dengan suhu (31ºC) dan kelembaban (85%), ruang Martha 17.484CFU/m³ dengan suhu (30ºC) dan kelembaban (60%), dan ruang Sarah 18.048CFU/m³ dengan suhu (31ºC) dan kelembaban (43%). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan kuesioner, tidak ada pasien yang menggambarkan kejadian infeksi nosokomial pada ruangan-ruangan yang telah diukur saat penelitian, karena rata-rata pasien yang di wawancara tidak lebih dari 48 jam. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan bahwa variabel angka kuman, suhu dan kelembaban udara tidak memenuhi syarat sesuai peraturan yang telah ditetapkan yaitu Permenkes no 2 tahun 2023 tentang Kesehatan Lingkungan.</p>Virda Alvika, Suharno Suharno, Moh. Adib
Copyright (c) 2024 Virda Alvika, Suharno Suharno, Moh. Adib
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/342Mon, 23 Sep 2024 06:48:48 +0000GAMBARAN HYGIENE SANITASI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARIT HAJI HUSIN II
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/343
<p>Air minum berfungsi sebagai sumber asupan mineral, mengatur suhu tubuh, pembentukan sel, serta melancarkan pencernaan. Jika kekurangan 1-2 persen air dapat menyebabkan gangguan fungsi otak seperti kurangnya konsentrasi dan kemampuan berpikir. Jenis penelitian ini bersifat Observasional melalui pendekatan deskriptif yang dilakukan dengan cara mengamati. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi <em>hygiene</em> sanitasi pada depot air minum isi ulang di wilayah kerja Puskesmas Parit Haji Husin II. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di seluruh depot yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Parit Haji Husin II dapat dinyatakan bahwa variabel persyaratan fisik memenuhi persyaratan sebesar 78%, variabel peralatan depot memenuhi persyaratan sebesar 100%, variabel penjamah depot memenuhi persyaratan sebesar 89%, variabel air baku memenuhi persyaratan secara fisik, kimia dan biologi sebesar 100%. Kesimpulan dari penelitian ini dinyatakan bahwa variabel persyaratan fisik, <em>hygiene</em> sanitasi peralatan, <em>hygiene</em> sanitasi penjamah dan sumber air baku pada Depot Air Minum di wilayah kerja Puskesmas Parit Haji Husin II secara keseluruhan 91% telah memenuhi persyaratan sesuai dengan permenkes RI No. 43 Tahun 2014 tentang <em>Hygiene</em> Sanitasi Depot Air Minum.</p>Siti Umayyah, Hajimi Hajimi, Zainal Akhmadi
Copyright (c) 2024 Siti Umayyah, Hajimi Hajimi, Zainal Akhmadi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/343Mon, 23 Sep 2024 06:50:51 +0000EFEKTIVITAS KOMBINASI KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA), KETUMBAR (CORIANDRUM SATIVUM) DAN BUNGA CENGKEH (SYZGIUM AROMATICUM) SEBAGAI PENGAWET IKAN NILA (BENTUK FISIK)
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/344
<p>Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang memerlukan pengelolaan yang baik agar tetap bermanfaat bagi tubuh. Salah satu masalah utama dalam penanganan bahan pangan, khususnya bahan pangan segar seperti ikan nila, Penggunaan bahan pengawet alami seperti kunyit, ketumbar, dan bunga cengkeh menawarkan alternatif yang lebih aman dibandingkan bahan pengawet sintetis yang berpotensi mengandung zat berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kombinasi kunyit, ketumbar, dan bunga cengkeh sebagai pengawet alami pada ikan nila, serta menentukan kombinasi yang paling efektif dalam memperpanjang daya simpan ikan nila segar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain one group pretest-posttest with control. Populasi penelitian adalah ikan nila segar yang dibeli di Pasar Flamboyan, Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan nila tanpa perlakuan memiliki daya awet rata-rata 10,6 jam, kombinasi bubuk kunyit dan ketumbar memperpanjang daya awet ikan nila hingga 28,4 jam, kombinasi kunyit dan bunga cengkeh mencapai 31,4 jam, kombinasi ketumbar serta bunga cengkeh menunjukkan hasil yang paling efektif dalam mengawetkan ikan nila 34,4 jam. Uji ANOVA menunjukkan nilai p < 0,000, mengindikasikan perbedaan signifikan antara perlakuan.</p>Erna Kuspita, Bambang Supraptono, Suharno Suharno
Copyright (c) 2024 Erna Kuspita, Bambang Supraptono, Suharno Suharno
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/344Mon, 23 Sep 2024 06:52:27 +0000GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN MAKANAN BAGI ANAK BALITA DI KELURAHAN TERUSAN KECAMATAN MEMPAWAH HILIR
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/346
<p>Perilaku ibu dalam menjaga kebersihan dan mengolah makanan yang dilakukan oleh ibu sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang cara pengolahan dan penyiapan makanan yang sehat dan bersih. Kurangnya perhatian atau ketidaksesuaian dalam mengolah dan mengonsumsi makanan di rumah dapat membahayakan dan menimbulkan penyakit bagi balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Makanan bagi Anak Balita di Kelurahan Terusan Kecamatan Mempawah Hilir<strong>.</strong> Jenis penelitian ini adalah observasi pendekatan deskriptif<strong>. </strong>Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang memiliki balita 0-4 tahun sebanyak 56 orang. Sampel yang digunakan yaitu total seluruh populasi. Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dalam pengelolaan makanan bagi balita didapatkan hasil bernilai baik sebanyak 48 responden (86%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 5 responden (9%) dan tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 3 responden (5%). Tingkat perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan makanan bagi balita didapatkan hasil bernilai baik sebanyak 53 responden (95%), tingkat perilaku cukup sebanyak 3 responden (5%) dan tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 0 responden (0%). Dari penelitian ini didapatkan bahwa tingkat pengetahuan dan perilaku responden tentang pengelolaan makanan bagi balita di Kelurahan Terusan Kecamatan mempawah Hilir termasuk dalam kategori bernilai baik.</p>Thelma Issadora Ervenny, Nurul Amaliyah, MaIik Saepudin
Copyright (c) 2024 Thelma Issadora Ervenny, Nurul Amaliyah, MaIik Saepudin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JEHAST/article/view/346Mon, 23 Sep 2024 08:18:13 +0000