You are using unvalidated product, Click here to support us
https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/issue/feed Journal of Dental Therapist 2022-12-21T10:40:47+00:00 Budi suryana slametwardoyo91@gmail.com Open Journal Systems https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/article/view/147 Perilaku dan Pengetahuan Perokok Tentang Dampak Merokok Bagi Kesehatan Gigi dan Mulut Di Komplek Kota Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya 2022-12-20T14:00:30+00:00 Gusti Akbar Fadillah gakbar721@gmail.com Fathiah drgfathiah6@gmail.com Nike Haryani nikeharyani04@gmail.com <p>Merokok adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan kematian yang dapat dicegah di Indonesia. Secara nasional, prevalasi merokok adalah sebesar 29%. Berdasarkan jenis kelamin prevalasi merokok pada laki- laki selalu lebih tinggi dari pada perempuan, diestimasikan 90% menyebabkan kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Kebiasaan merokok dimulai pada saat usia remaja berkaitkan dengan faktor kepribadian, orang tua, dan teman sebaya. berdasarkan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku dan pengetahuan perokok tentang dampak merokok bagi kesehatan gigi dan mulut komplek Kota Raya Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya Kabupaten kubu Raya. Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, menggunakan pendekatan survey dan dilakukan di komplek kota raya pada bulan juli 2022. Penelitian ini dilakukan dengan melihat data primer, yaitu data yang didapat langsung dari responden sebanyak 30 orang, data kemudian dianalisis dengan menggunakan program computer. Dari 30 responden yang diperoleh rata-rata golongan usia perokok yang menjadi responden di komplek Kota Raya, Desa Kapur, Kec.sungai raya, Kab.Kubu Raya adalah golongan yang berusia 17-25 Tahun, yaitu sebanyak 21 orang (70%) dan 26-45 tahun sebanyak 9 orang (30%), Tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 18 orang (60%), pengetahuan sedang sebanyak 4 orang (13,3%) pengetahuan buruk sebanyak 8 orang (26,7%) dan Tingkat perilaku yang baik sebanyak 3 orang (10%) ,perilaku sedang sebanyak 17 orang (56,7% ) dan Tingkat perilaku buruk sebanyak 10 orang (33,3%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapatnya perokok yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik, dan perilaku sedang kebiasaan merokok dalam kehidupan sehari.</p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Gusti Akbar Fadillah; Fathiah, Nike Haryani https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/article/view/103 Pengaruh Mengunyah Tebu Terhadap Penurunan Angka Debris Indeks Pada Siswa SDN 8 Siantan Kabupaten Mempawah 2022-12-20T14:05:09+00:00 Andi Riska Adhariani Putri andiriskaadharianiputri@gmail.com Jojok Heru Susatyo andiriskaadharianiputri@gmail.com Miftah Tri Abadi andiriskaadharianiputri@gmail.com <p>Tanaman tebu merupakan jenis tumbuhan golongan rumput-rumputan yang banyak mengandung air dan serat, bila tebu dipotong akan terlihat serat-serat dan cairan manis. Sifat mekanis dari serat tebu yang dikunyah membantu menimbulkan efek seperti sikat (menggerus) yang dapat membersihkan permukaan gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh mengunyah tebu terhadap penurunan angka Debris Indeks pada siswa SDN 8 Siantan Kabupaten Mempawah. Penelitian ini menggunakan metode <em>Quasi Experimental Design </em>dengan pendekatan rancangan “<em>Pre-post non-Equivalent Control Group”. </em>Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi SDN 8 Siantan tahun 2022 dengan menggunakan teknik <em>purposive sampling. </em>Hasil penelitian menunjukkan debris indeks sebelum mengunyah tebu adalah kriteria sedang dan hasil setelah mengunyah tebu adalah kriteria baik. Hal ini mungkin dikarenakan adanya tindakan pengunyahan dan penggesekan pada serat tebu yang menggantikan fungsi sikat gigi serta menghilangkan debris pada gigi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu debris indeks sebelum mengunyah tebu menunjukkan kriteria sedang 70.4%. Debris indeks sesudah mengunyah tebu menunjukkan kriteria baik 57.4%. Sehingga dinyatakan adanya penurunan angka debris indeks sebelum mengunyah tebu dan sesudah mengunyah tebu.</p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Andi Riska Adhariani Putri; Jojok Heru Susatyo, Miftah Tri Abadi https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/article/view/104 Hubungan Pola Makan Dengan Angka Karies Gigi Pada Anak Kelas I di Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Utara 2022-12-20T14:09:40+00:00 Halimah halimahmdsc@gmail.com Indah Impiana Anugraini indahimpiana@gmail.com Omry Pakpahan doktergigiabral@gmail.com <p>Angka karies gigi anak pada Provinsi Kalimantan Barat sangat tinggi mencapai 58,33% anak-anak di kalimantan barat mengalami karies gigi. Faktor penyebab karies gigi salah satunya ialah pola makan yang kurang baik. sesuai latar belakang masalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan angka karies gigi pada anak kelas I di Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Utara, penelitian ini menggunakan metode survey. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 serta instrumen penelitian yg dipergunakan ialah kuesioner. hasil penelitian diketahui bahwa 16,6 % pola makan anak-anak dengan kategori baik, 1,5% pola makan anak-anak dengan kategori sedang serta 81,9 % pola makan anak dengan kategori buruk dan hasil pemeriksaan gigi menunjukkan 22,7 % dengan kategori karies rendah, 28,8% dengan kategori karies sedang dan 48,5% responden dengan kategori karies tinggi. berdasarkan uji statistik chi- Square didapat hasil <em>p</em> = 0,02 dimana nilai ρ lebih kecil dari nilai α = 0,05. Sesuai dengan hasil penelitian diperoleh bahwa semakin buruk pola makan anak maka semakin tinggi resiko peningkatan angka karies gigi</p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Halimah, Indah Impiana Anugraini, Omry Pakpahan https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/article/view/115 Gambaran Pengetahuan Dampak Merokok Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Masyarakat Desa Wajok Hilir RT 002 RW 003 Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah 2022-12-20T14:18:21+00:00 Hasanul Hadi hasanulhadi17@gmail.com Erma Mahmiyah erma.mahmiyah@gmail.com Damhuji damhujiahmad@gmail.com <p>Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang sangat umum yang dapat kita temukan di kalangan masyarakat. Kebiasaan merokok merupakan salah satu pencetus timbulnya gangguan penyakit rongga mulut serta berpengaruhnya terhadap estetika, antara lain dapat mengakibatkan perubahan warna gigi, penebalan mukosa, gingivitis, bahkan penyakit kanker mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan tentang dampak merokok bagi kesehatan gigi dan mulut di Desa Wajok Hilir RT002 RW003 Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah.Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif pengumpulan data diperoleh melalui kuisioner tentang dampak merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut. subyek penelitian ini sebanyak 55 orang terdiri dari 17-25 tahun sebanyak 10 orang, 26 -34 tahun sebanyak 25 orang, 35-43 tahun sebanyak 15 orang, 44-50 tahun sebanyak 5 orang. Hasil penelitian yang di dapat bahwa responden yang merokok dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 14 orang dengan persentase 46,7%, tingkat pengetahuan responden berdasarkan yang tidak merokok dengan kategori buruk sebanyak 14 orang dengan persentase 56%. Responden merokok dan tidak merokok belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai dampak merokok yang sangat tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Masih diperlukan peningkatan pengetahun dan prilaku masyarakat mengenai dampak merokok terhadap Kesehatan gigi dan mulut.</p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Hasanul Hadi; Erma Mahmiyah, Damhuji https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/article/view/114 Pengaruh Efektivitas Ekstrak Daun Binahong Untuk Menghambat Sakit Gigi Akibat Karies Gigi 2022-12-21T09:52:40+00:00 Ismi Caturiswana ismicaturriswana@gmail.com Sri Rezeki srirezki70@gmail.com Pawarti pawartisudigdo@gmail.com <p>Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi dan meluas kearah pulpa. Penyakit karies gigi terjadi karena demineralisasi jaringan permukaan gigi oleh asam organis yang berasal dari makanan yang mengandung gula. Selain itu karies gigi dapat menyebabkan timbulnya rasa sakit pada gigi yang menggangu pengunyahan makanan serta dapat mempengaruhi aktivitas karena sakit gigi yang berdenyut. Binahong digunakan untuk mengobati batuk menahun, sariawan, luka keseleo dan mengurangi sakit gigi karena gigi berlubang. Tanaman binahong mengandung antimikroba yang aktif dan digunakan sebagai pencegah pertumbuhan bakteri Streptococcues Mutans merupakan bakteri penyebab utama terjadinya karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun binahong terhadap rasa sakit pada gigi yang diakibatkan karies gigi. Peneltian ini adalah penelitian experimental semu (quation experiment) dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menggunakan analisis univariat. Jumlah sampel yang diambil berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan kertas. Dari hasil penelitian didapatkan daun binahong dapat menurunkan rasa sakit pada gigi serta terdapat perbedaan yang signifikan antara waktu pada saat menggunakan daun binahong, didapatkan hasil perbedaan rata-rata pada menit ke 5 didapatkan sebanyak 17%, menit 10 sebanyak 39%, menit ke 15 sebanyak 63% dan menit ke 20 sebanyak 88%. Hasil penelitian menunjukkan selama waktu 20 menit setelah diberikan daun binahong di dapatkan berkurangnya skala rasa sakit sebelum diberikan daun binahong dan sesudah diberikannya daun binahong. Di dapatkan perubahan rasa nyeri di menit ke 5, 10, 15 dan 20 menit setelah diberikannya daun binahong dengan berkurangnya skala rasa sakit sebelum dan setelah diberikan dan binahong.</p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Ismi Caturiswana, Sri Rezeki, Pawarti https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/article/view/156 Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Karies Anak Usia 4-6 Tahun Di Desa Mait Hilir Kecamatan Sepauk 2022-12-21T09:57:27+00:00 Lulu Latifah lululatifahlatifah@gmail.com Fathiah drgfathiah6@gamil.com Nike Haryani nikeharyani04@gmail.com Asmaul Husna asmaul436@gmail.com <p>Susu formula di gunakan untuk memenuhi keperluan asupan gizi pada anak-anak. Pemeberian susu formula yang tidak tepat dapat memicu terjadinya karies. Community Dental Oral Epidemiology mengungkapkan bahwa anak-anak di Indonesia mempunyai resiko besar terkena karies. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan cara pemberian susu formula, mendeskripsikan kejadian karies anak, dan mengetahui pemberian susu formula dengan kejadian karies anak usia 4-6 tahun di Desa Mait Hilir Kecamatan Sepauk. Metode pada penelitian ini menggunakan metode survei dengan jenis yang digunakan adalah explanatory research, jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 276 dengan jumlah sampel yaitu 37 responden yang pengambilan datanya menggunakan instrument berupa kuesioner dan lembar pemeriksaan karies. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang meminum susu formula menggunakan botol susu sebanyak 59,5% dan yang menggunakan gelas sebanyak 40,5%. Karies gigi anak usia 4-6 tahun didapatkan hasil 8,1% dengan kategori sangat rendah, 10,8% dengan kategori rendah, 16,2% dengan kategori sedang, 24,3% dengan kategori karies tinggi, 40,5% dengan kategori karies sangat tinggi. Gambaran pemberian susu formula oleh orang tua didapatkan hasil 27,0% dengan kategori baik, 56,7% dengan kategori sedang, dan 16,2% orang tua dengan kategori buruk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masalah karies terbanyak yaitu dengan kategori sangat tinggi yang disebabkan pemberian susu formula yang kurang tepat.</p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Lulu Latifah, Fathiah, Nike Haryani, Asmaul Husna https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/article/view/154 Pengaruh Perilaku Aktivitas Konsumsi Minuman Berwarna Terhadap Tingkatan Pewarnaan Gigi (Stain) 2022-12-21T10:15:27+00:00 Ria Anggini riaanggini61@gmail.com Budi suryana budisurya24@rocketmail.com Sri Rezki Srirezki70@gmail.com <p>Pewarnaan gigi (stain) merupakan warna yang menempel diatas permukaan gigi biasanya ini terjadi karena pelekatan warna makanan, minuman ataupun kandungan nikotin yang merupakan substansi penghasil stain gigi. Stain juga dapat menyebabkan gigi berwarna coklat sampai hitam pada bagian leher gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku aktivitas konsumsi minuman berwarna terhadap tingkat pewarnaan gigi (stain) pada Remaja Akhir. Jenis penelitian yang bersifat deskriptif, Pengambilan sampel dengan teknik Random Sampling, sampel Remaja Akhir dengan usia 17-25 tahun dengan kriteria tidak merokok dan tidak menyirih, di RW 004 kelurahan Parit Ambo Pinang.Pengambilan sampel dengan teknik Random Sampling dengan kriteria tidak merokok dan tidak menyirih.Hasil penelitian ini menggunakan uji korelasi berganda diketahui frekuensi (jumlah konsumsi) minuman berwarna seperti kopi dan teh perhari berhubungan antara jumlah konsumsi perhari dengan perubahan warna gigi (stain). Jenis minuman yaitu kopi dan teh (33,3%), frekuensi konsumsi minuman 3 kali sehari sebanyak (23,8%), dan frekuensi menyikat gigi 2 kali sehari sebanyak (39,7%).</p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Ria Anggini, Budi suryana, Sri Rezki https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/article/view/134 Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Boneka Tangan Terhadap Pengetahuan Dalam Menyikat Gigi Pada Siswa Kelas 2 SDN 09 Pontianak Utara 2022-12-21T10:22:30+00:00 Liza Aulia Saputri lizaauliasaputri308@gmail.com Rita Herlina ritaherlinaaa@gmail.com Halimah halimahmdsc@gmail.com <p>Pengetahuan yang kurang mengenai kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu penyebab anak mengabaikan masalah kesehatan gigi dan mulut. Upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut adalah perlu diadakan penyuluhan kesehatan gigi secara dini pada anak sekolah. Media yang dapat digunakan dalam penyuluhan salah satunya dengan menggunakan media boneka tangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dengan media boneka tangan terhadap pengetahuan dalam menyikat gigi pada siswa/i kelas 2 SDN 09 Pontianak Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu <em>(Quasi Eksperiment)</em>, dengan rancangan <em>one group pre-post test design.</em> Sampel yang digunakan berjumlah 34 siswa pada kelas 2B SDN 09 Pontianak Utara, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik<em> random sampling.</em> Hasil dari uji <em>Wilcoxon</em>&nbsp; menunjukkan rata-rata skor <em>pretest</em> sebesar 8,68 dan rata-rata <em>posttest</em> adalah 13,68 dengan nilai <em>p value </em>0,000 &lt; 0,05. Peningkatan rata-rata <em>pretest</em> dan <em>posttest</em> adalah sebesar 5. Ada peningkatan pengetahuan tentang menyikat gigi siswa/I sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan media boneka tangan. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penyuluhan dengan media boneka tangan berpengaruh terhadap pengetahuan tentang menyikat gigi pada siswa/I kelas 2B SDN 09 Pontianak Utara.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Liza Aulia Saputri, Rita Herlina, Halimah https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/article/view/121 Gambaran Perilaku Menyikat Gigi Siswa SDN 40 Pontianak Utara 2022-12-21T10:27:31+00:00 Wanda Junia Susanti wandajuniasusanti902@gmail.com Pawarti pawartisudigdo@gmail.com Halimah halimahmdsc@gmail.com Amakhul Husna asmaul436@gmail.com <p>Hasil praktek kerja lapangan menunjukan responden dari kelas 1 sampai dengan kelas 3 menderita karies gigi, salah satu penyebab karies gigi adalah kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik, hal ini disebabkan perilaku menyikat gigi yang kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku menyikat gigi siswa/i SDN 40 Pontianak Utara. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif dengan metode survey. Populasi adalah siswa/i kelas 1 sampai kelas 3 SDN 40 Pontianak Utara, teknik pengambilan sample menggunakan teknik total sampling yang berjumlah 177 siswa dengan melakukan wawancara menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa responden berdasarkan perilaku menyikat gigi 2x sehari 101 (57,1%). Menyikat gigi setelah sarapan pagi berjumlah 66 (37,3%) dan malam sebelum tidur 34 (19,2%). Menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi berfluoride berjumlah 133 (75,1%). Mengganti sikat gigi selama 3 bulan 70 (39,5%). Memiliki sikat gigi sendiri berjumlah 144 (81,4%). Menyikat bagian permukaan gigi dengan gerakan maju mundur berjumlah 159 (89,8%). Berkumur-kumur dan menyikat gigi setelah makan manis dan lengket berjumlah 68 (38,4%). Kesimpulan dari penelitian adalah responden yang menyikat gigi 2x sehari (57,1%) baik. Menyikat gigi setelah sarapan (37,3%) dan malam sebelum tidur (19,2%) masih kurang baik. Ditinjau dari penggunaan pasta gigi berfluoride (75,1%) baik dan mengganti sikat gigi 3 bulan sekali (39,5%) masih kurang baik dan memiliki sikat gigi sendiri (81,4%) baik. Sedangkan menyikat gigi geraham yang paling belakang (54,8%) dan gerakan maju mundur (89,8%) baik dan berkumur-kumur (38,4%) masih kurang baik. Oleh karna itu disarankan untuk melakukan penyuluhan secara berkala terhadap siswa/i tentang frekuensi menyikat gigi, penggunaan pasta gigi yang berfluoride, pemakaian sikat gigi, gerakan menyikat gigi dan berkumur-kumur</p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Wanda Junia Susanti, Pawarti, Halimah, Amakhul Husna https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/article/view/144 Penyuluhan Media Dental Roulette Terhadap Pengetahuan Karang Gigi Pada Siswa-Siswi SDN 41 Pontianak Utara 2022-12-21T10:38:55+00:00 Taufik wibowo Masri taufikwibowo116@gmail.com Dian Femala dianfemala@yahoo.co.id Neny Setiawaty Ningsih nenysetiawaty26@gmail.com <p>Tingginya prevalensi permasalahan gigi dan mulut di Indonesia terutama karang gigi, serta belum berhasilnya usaha untuk mengatasi permasalahannya. Hal tersebut menyatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut terutama karang gigi karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk membersihkan giginya. Untuk mengetahui gambaran penyuluhan media dental roulette terhadap pengetahuan karang gigi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Sampel penelitian ini berjumlah 51 orang dan pengambilan dengan teknik total sampling. Data dianalisis secara univariat dan menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan sebelum di berikan penyuluhan menggunakan media dental roulette di SDN 41 Pontianak Utara yaitu kriteria cukup sebesar 19,6 %. Sedangkan rata-rata pengetahuan sesudah di berikan penyuluhan menggunakan media dental roulette tentang karang gigi yaitu kriteria baik sebesar 84,3 %. Hasil penelitian ini diperoleh adanya perubahan sesudah diberikan penyuluhan menggunakan media dental roulette terhadap pengetahuan karang gigi yaitu sebelum diberikan penyuluhan berada pada kriteria cukup sebesar 19,6 % dan sesudah diberikan penyuluhan berada pada kriteria baik sebesar 84,3 %.</p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Taufik wibowo Masri, Dian Femala, Neny Setiawaty Ningsih https://jtk.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JDT/article/view/117 Pengetahuan Tentang Penyebab Terjadinya Karies Gigi Pada Siswa-Siswi Kelas II di SDN 19 Pontianak Utara 2022-12-21T10:40:47+00:00 Nurahmadina Fatmala nurahmadinafatmala@gmail.com Pawarti pawartisudigdo@gmail.com Rusmali rusmalisajab003@gmail.com <p>Karies gigi yang disebut juga lubang gigi merupakan suatu penyakit dimana bakteri merusak struktur jaringan gigi yaitu enamel, dentin, dan sementum. Jaringan tersebut rusak dan menyebabkan lubang pada gigi. Terjadinya karies pada anak juga disebabkan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. Jenis Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penyebab terjadinya karies gigi pada siswa- siswi kelas II di SDN 19 Pontianak Utara. Hasil penelitian diperoleh pengetahuan siswa-siswi tentang makanan kariogenik dengan kategori baik sebanyak 15.3%, kategori sedang sebanyak 50.8%, kategori buruk sebanyak 33.9%, pengetahuan tentang makanan non karogenik dengan kategori baik sebanyak 98.3%, kategori sedang sebanyak 1,7%, pengetahuan tentang teknik menyikat gigi dengan kategori baik sebanyak 50.8%, kategori sedang sebanyak 49.2%, dan pengetahuan tentang pemeriksaan gigi berkala dengan kategori baik sebanyak 15.3%, kategori sedang sebanyak 44.1%, kategori buruk sebanyak 40.7%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu responden terbanyak mempunyai pengetahuan tentang makanan kariogenik dengan kategori sedang dan responden terbanyak mempunyai pengetahuan tentang makanan non kariogenik dengan kategori baik. Berdasarkan hasil pengetahuan tentang teknik menyikat gigi tidak ada di peroleh pengetahuan responden dengan kategori buruk. Responden terbanyak mempunyai pengetahuan tentang pemeriksaan gigi berkala dengan kategori sedang.</p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Nurahmadina Fatmala, Pawarti, Rusmali